Selasa, 11 Maret 2014

GRAB IT!


Sugeng siang sobat cahaya, Assalamualaikum wr.wb. How’re you to day? I’m very well Cahaya. Anna bil khoir too. ;-)

Sobat cahaya yang dirahmati Allah. Kalau boleh tahu apa impian sobat cahaya ? adakah yang mempunyai impian untuk menjadi an author?? #ngacung-ngacung yang tinggi.
Nah alhamdulillah cahaya ada sekelumit ilmu tentang dunia per-fiksian yang pada tanggal 9 maret cahaya mengikuti #kampusfiksi yang diselenggarakan secara GRATIS oleh Divapress.

“wow amazing Kak. Gratisss”
“Ah elu, dengeer kata gratis kuping langsung membesar, mata berbinar-binar”
“Biarin week. Jangan-jangan boongan critanya biar aku terpesona denganmu dan supaya aku duduk di sini.Tak tik nich!”
“Hey ni anak. Gak lah ini mah betulan atuh. Iya betul gratis-tis”


 Huz jangan sedih gitu dunk kalau kemaren gak ikutan ,.cup cup cup. Jiah dianya malah nangis di pojok kamar#geleng-geleng kepala.

Berharap aje ye semoga tahun depan atau bulan depan ada kampusfiksi di Yogya. Aamiin.
Yayyyy loncat-loncat girang. Eittz belum selese curcolnya sini duduk di sampingku oya catet ya. Penting!klo gak catet awas, nanti tak cium :o (jika kau masih berumur 2 tahun nak :-p ) .

“ Kak kepanjangan cing cong nya..udah dech to the point!”#telinga ngeluarin asap, di hidung upil-upil berteteran. Yakz .

So..ketika cahaya menapaki gerbang per-fiksian di kampusfiksi. Ada yang membuat cahaya terbengong-bengong apa itu? Calon-calon authorsnya maupun yang sudah menjadi an author yang hadir ,tak hanya yang tinggal di Ngayogyakarto saja. Tapi ada yang dari Bandung, Purworejo, Semarang,dsb. Dahsyatkan ! semangat dalam mencari ilmu per-fiksian menggugah hati mereka dan menyeret langkah sampai di Jogja. Mantap!

Ok. Sebenarnya banyak sih yang bikin hati berdesir-desir ketika acara itu, yaitu hadiahnya!sayang, aku tak dapat. Oh sad-sad#bercanda.

Puncak  acaranya itu loh wow,.siapa yang datang? Tara... Ifaan-seventeenn !! Hayooo yang suka 
Ifan ngacung..Aku? wah De, Kakak mah kenal dia udah dekettt bangettt saking deket bangetnya ampe berada di luar kepala jadi ya gitulah jika papasan dianya gak kenal wkwkkw.


Sekarang Kak cahaya pengen tanya sama kamu-kamu. Adakah yang punya naskah? Uda diterbitin? Kok masih dikungkung dalam hardisk? Buruan keluarin keburu basi?

“Aduw aku galau Kak kalau pengen nerbitin”
“Aihhh kok gitu sih. Nih kakak punya spot-spot penting bagaimana untuk nerbitin naskahmu itu. Catet yah!
  • Point-point untuk nerbitin naskah:
-          Naskah apa yang kamu punya? Jadi sobat cahaya harus tahu jenis karya sobat itu apa. Fiksi ato non fiksi. Da tahukan arti dari keduanya apa? Belum?cari di mbah google.

-          Bagaimana karyaku bisa diterbitin?
Ada berbagai pilihan sobat cahaya untuk menerbitkan karya. Yaitu mengirimkan kepada penerbit atau menerbitkan diri sendiri.
·   Pilihan pertama, sobat cahaya akan menjadi seorang penulis dari sebuah perusahaan penerbit yang nantinya akan mengurus proses penerbitan buku sobat dari bentuk naskah menjadi buku. Untuk pemasaran buku, sobat tidak terlibat secara langsung. And you get your royalti too. 

·  Sedangkan pilihan kedua. Dari naskah kemudian menjadi buku serta pemasaran, hal itu semua sobat yang mewujudkan. Royalty?of course you get it.

-         Pilih penerbit mana yang sobat inginkan?
Cari tahu tentang karakteristik masing-masing penerbit untuk mendapatkan peluang karya sobat diterbitkan. Misal Budi mempunyai naskah novel, akan tetapi dia mengirim ke penerbit yang menerbitkan karya ilmiah. Berapa persen kemungkinan karyanya diterbitkan? 1% or maybe 0 %. So kenali penerbit yang sobat tuju ya. Remember it , ok!

Setelah kebingungan tentang bagaimana nerbitin naskah telah terhapus oleh semilir angin yang mencairkan es kebingungan, now we’ll go to next step about how to make the sinopsis.
Sebelum mengirimkan naskah novel yang tebelnya sampai 500 halaman eits tahan dulu sobat. 

Sekedar info nich tahukah sobat cahaya berapa banyak sebuah penerbit mendapat naskah dari penulis tiap bulannya?
Bisa mencapai ratusan bahkan ribuan naskah loh. Wow angka yang fantastiskan. Jadi jika semua penulis yang mengirimkan segudang tulisan tak mungkinkan penerbit membaca karya tiap-tiap penulis satu-persatu yang tebelnya bisa mencapai 500 halaman itu rampung dalam satu bulan?
Jadi ini lah kegunaan sinopsis. Dengan adanya sinopsis ini penerbit dapat memahami lebih mudah keseluruhan karya seorang penulis apakah menarik atau tidak . 

  • Then yang jadi fokus perhatian penulis adalah bagaimana membuat sebuah sinopsis itu yang dapat memesona penerbit sehingga bisa di acc dan terbit? Yuk geser ke kanan bukumu. 

 -Pilihlah kata-kata yang tak hanya memuat keindahan kata (diksi). Udah jangan dibuat kayak bola yang uda bunder bulet-let membuat pembaca terbengong-bengong dengan lima paragraph yang wow  full diksi meliuk-liuk ampe yang baca mukanya nekuk-nekuk, gak paham apa yang disampaikan. Oh men this is not poem.  Boleh menggunakan diksi yang wow karena tujuannya memang ingin merebut hati penerbit hanya saja senormalnya sewajarnya jangan lebay yak . sinopsis 3 halaman semuanya berdiksi yang bikin dahi mengernyit. Pindah ajah ke sinopsis lainnya;oh no!

     -Buat semenarik mungkin. Usahakan paragrap pertama atau pun halaman utama menarik. Ya meski jangan lalu buat untuk halaman selanjutnya gak menarik. Usahakan menarik semua. Tapi halaman pertama adalah yang vital, kudu super menarik. Seriusly #pasangtampangangker. Eh malah jadi takut hehehe. Sarinya adalah buat yang menarik untuk melanjutkan bacaan selanjutnya. n_<


“Kak dari tadi bilang “buatlah semenarik mungkin”, trus sinopsis yang menarik itu gimana sih kak?”
“Subhanallah pertanyaan cerdas, ok jadi gini poin-poinnya:”

  • Sinopsis yang bagus memuat berbagai hal seperti:
        - Adanya konflik
 - Sertakan rangkaian secara utuh, dari cerita awal sampai dengan akhir 
 -Jangan mengakhiri sinopsis dengan tanda tanya. Lah yang menulis saja malah tanya ke penerbit. Bagaimana bisa penerbit  jawab? Naskahnya saja milik penulis #nah loh geleng-geleng kepala.
        -Tidak perlu dibuat sinopsis per-bab. Redaksi melihat sinopsi dari keseluruhan.

“Oh gitu ya Kak. Ok dah. Aku mau bikin sinopsis trus tak anter ke penerbit.”


Singkat cerita waktu telah berjalan tiga bulan.
“Loh kenapa kok nangis?”

“Kak karyaku di tolak penerbit huhuhuhu huaaaa huaaaa”

“Eh cup-cup. Tenang yang penting kamu udah berusaha. Nagis boleh tapi jangan keterusaan ya. Yuk bangkit lagi. Sebelum mengirimkan naskah kita juga harus menyiapkan hati jika terjadi sesuatu di luar kehendak, yah seperti penolakan naskah ini. Kakak mau kasih info nich kenapa naskah kita di TOLAK. Check this out;
       - Kisah yang disajikan tidak sesuai logika. Misal kisah sobat cahaya menceritakan settingnya di jepang dan tokoh cerita juga orang jepang, namun kok namanya Paijo? Kan gak logiskan. Kecuali ada serentetan alasan bagaimana nama orang Jepang bisa bernama si Paijo. Nah itu baru logis, bisa di terima akal :-D
-   -Yang kedua nich tentang attitude! Seperti gak sabaran. Baru sehari dikirim uda ngerisihin penerbit tanya terus kapan karya saya terbit?aduh bising dech. Apa lagi menunjukkan sikap yang unprofesional, gak momo dah penerbitnya jadi illfeel, so be polite, ok.
 
 
Itu lah sharing-sharing ilmu for to day,. Semoga bermanfaat barokah dunya wal akhiroh Allahumma Aamiiin.
Caoo,..dilanjutkan esok yah ;-) siap-siap catatan :-D..  
Wassalamualaikum Wr.Wb.

3 komentar:

  1. aihhhh paragrapnya mencong-mencong,..ini dulu ya sobat repisinya entar2 hehhehe :-p

    BalasHapus
  2. haloohh tehhhh makcih uda mampir hehehe :-D

    BalasHapus